KUMPULAN KATA STATUS

katastatus.com - Ini adalah kumpulan kata Pramoedya Ananta Toer yang merupakan kata pilihan dari berbagai sumber, termasuk disadur dari berbagai sosial media. Anda dapat menggunakan kata-kata ini untuk mengungkapkan perasaanmu di sosmed, seperti WhatsApp, twitter, Instagram ataupun Facebook.

Kita telah melawan Nak, Nyo. Sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya.

Di mana pun juga, Kau selalu selamatkan aku, Kau mudahkan perjalananku. Kau gampangkan hidupku. Terima kasih ya, Tuhanku.

Ibu bapak taniibu bapak tanah airakan meratapi putera-puterinya yang terkubur dalam udara terbuka di atas rumput hijau, di bawah naungan langit biru di mana awan putih berarak dan angin bersuling di rumpun bambu. Kemudian tinggallah tulang belulang putih yang bercerita pada musafir lalu, Di sini pernah terjadi pertempuran. Dan aku mati di sini.

Kota yang tua telah lelah menggigil, sudah lupa bagaimana bermimpi dan bangun pagi

Dari atas ke bawah yang ada adalah larangan, penindasan, perintah, semprotan, hinaan. Dari bawah ke atas yang ada adalah penjilatan, kepatuhan, dan perhambaan.

Tak ada satu hal pun tanpa bayang-bayang, kecuali terang itu sendiri.

Kalau mati, dengan berani; kalau hidup, dengan berani. Kalau keberanian tidak ada, itulah sebabnya setiap bangsa asing bisa jajah kita.

Kalau kau menang, bersiaplah untuk kalah, dan kalau kau kalah, terimalah kekalahan itu dengan hati besar, dan rebutlah kemenangan.

Saya tutup buku dengan kekuasaan. Mereka selalu bilang, kami tutup buku dengan napol/tapol, nah saya juga bilang begitu, tutup buku dengan kekuasaan.

Seorang tanpa prinsip adalah sehina-hina orang manusia setengik-tengiknya.

Usulkan yang lebih buruk biar kau mendapatkan lebih baik.

Bukan ucapannya yang terakhir yang menjadi nilai dari seluruh dirinu. Laku durjana pada semua temannya adalah dosa yang tidak terampuni. Selama ada senjata pada kita seperti ini, kita adalah satria, sekalipun tidak karena kasta.

Tapi seperti rambu lalu lintas yang setia, sedih dan derita selalu berpelukan dengan setia

Dan sejak itu pula ia praktekan tafsiran bahwa kehormatan berarti uang.

Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya .