KUMPULAN KATA STATUS

katastatus.com - Hae sobat kata, berikut ini adalah kumpulan kata kata Fiersa Besari terbaik yang merupakan kata pilihan yang juga disadur dari berbagai sosial media. Kamu bisa mengutip dari daftar kata di bawah untuk update status sosial media-mu.

Jatuh cinta bagi beberapa orang: Saling menipu diri dengan profile picture penuh manipulasi.

Kita boleh tenggelam dalam euforia pesta demokrasi. Tapi jangan lupa, ketika pestanya selesai, banyak yg mesti dibereskan: pendidikan, kesejahteraan, hingga HAM. Ingat, siapa pun yg menang, membangun negeri adalah tugas bersama. Bukan dengan perpecahan, melainkan dengan persatuan.

Permasalahan dengan media sosial adalah: kau terlalu meminta diperhatikan, sampai-sampai ketika perhatian dunia tidak seperti yang kau harapkan, kau malah sibuk menjelaskan apa-apa yang belum tentu orang lain ingin dengarkan.

Meng-copast tulisan idolamu tanpa mencantumkan namanya, itu bukan bentuk rasa kagum. Itu bentuk ingin menyerupai, gagal, lalu memakai jalan pintas agar dibilang keren oleh orang lain.

Dulu, kau biasa melenguh di atasku. Kini, kau mahir mengeluh di sebelahnya. Ini bahagiamu?

Dunia maya terasa sesak, tanpa sempat memberi jarak. Banyak cuitan didukung sorak, tak sedikit pula dibilang norak. Apa pun itu selalu semarak. Tanpa sadar pemikiran kita mengerak, mengendap di otak tanpa pernah bergerak, berujung tak lebih dari seonggok berak.

Tidak perlu menggali kalau tidak siap menghadapi.

Iya, tapi , adalah bentuk setuju untuk tidak setuju.

Sudah sama-sama dewasa, tidak lelah main kucing-kucingan?

Kita pernah muda, bodoh, dan tidak berani menyatakan rasa. Hingga akhirnya kau bertanya, Lho, kenapa enggak bilang dari dulu? ketika semuanya sudah terlambat.

Bahasa digital minim intonasi, seringkali membuat salah persepsi. Yang berpikiran pendek akan mudah emosi. Padahal amarah adalah refleksi, dengan apa hati kita terisi.

Ngaso sambil makan gorengan dan minum kopi kapal api adalah sebenar-benarnya kenikmatan setelah beres-beres rumah.

Persepsi kebenaran selalu berubah. Sains yg dulu dianggap sihir, kini dipakai sebagai landasan. Mentari yg dulu dianggap memutari bumi, ternyata merupakan pusat dari revolusi planet. Maka jangan heran jika seseorang yg dulu menganggapmu selalu benar, kini bisa berbalik membencimu.

Dalam hidup ini, ada beberapa hal yang tidak ingin saya lakukan, tapi ketika sudah melakukannya, saya bisa sebahagia itu. Berenang bersama pari Manta adalah salah satunya.

Beberapa orang menganggap Sabtu dan Minggu adalah hari kerja sementara lima hari lainnya untuk berlibur.

Jangan ambil apa pun, termasuk foto. Jangan tinggalkan apa pun, termasuk jejak. Jangan buang apa pun, termasuk waktu, ujar hutan pada manusia yang tidak bisa menepati janjinya.

Pepatah berkata, Lakukan hal yang kau sukai, sukai hal yang kau lakukan, seolah hidup sesimpel itu. Padahal, ada banyak hal yang mesti kita lakukan, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, demi kebahagiaan keluarga dan orang-orang yang kita sayangi.

Bertualang itu tidak harus selalu berpasangan, karena yang terpenting adalah menjadi rumah untuk satu sama lain.

Nyatakan perasaan, hentikan penyesalan, maafkan kesalahan, tertawakan kenangan, kejar impian. Hidup terlalu singkat untuk dipakai meratap.

Kalau sampai tenggelam, cari jalan untuk naik ke permukaan. Kembali bernapas, lalu temukan daratan. Jangan sampai mengambang tak tentu arah.

Kadang, yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki. Cukup dipandangi dari jauh, lalu syukuri bahwa ia ada di sana untuk dikagumi dalam diam.

Lain kali main ke hatimu, aku mau bawa spidol permanen supaya bisa menulis namaku di sana.

Beberapa orang takut mengutarakan pendapat karena takut kehilangan pendapatan.

Mungkin, kita terlalu pandai berpura-pura hingga kita lupa bahwa kita sedang berpura-pura. Dan akhirnya kepura-puraan tersebut kita anggap kebenaran.

Dijaga, bukan dikekang. Dipeluk, bukan dicekik. Dipercayai, bukan dicurigai. Diperjuangkan, bukan dipaksakan.

Kau dengan duniamu saja. Biar saya dengan dunia saya. Tidak perlu saling saling memaksa suka hobi masing-masing. Nanti, kalau sudah waktunya bertemu, kita akan punya banyak hal untuk diceritakan, juga didengarkan. Tapi, selagi jauh, tolong jaga kepercayaan. Terima kasih.

Beberapa orang terpejam saat melihat, terpenjara padahal merdeka, menunduk walau harusnya menengadah, mati meski masih bernapas.

Karenamu, saya mendefinisikan ulang kata aku menjadi tidak boleh egois, kau menjadi alasan untuk tetap melangkah, dan kita menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan.

Ternyata betul, semakin kita memandang segala sesuatu dengan negatif, semakin dunia memandang kita dengan negatif pula. Semakin kita berbagi kebaikan, semakin banyak pula kebaikan yang kita dapatkan. Teori ini tidak penah terlalu tua.

Tidak usah memedulikan cibiran orang-orang. Nanti, pada masanya, mereka akan mengerti mengapa hati kita begitu keras kepala memperjuangkan.

Kau boleh lari dari kenyataan, asalkan tahu jalan pulang. Pergi dengan kekanakan, pulang dengan pendewasaan.

Tunjukkan kegelapan dan aku bisa melihat cahaya. Tunjukkan semua keburukanmu dan aku masih bisa melihat kebaikan yang tersisa.

Padahal, berinteraksi itu sebetulnya mudah: lakukan sesuatu yang jika orang lain lakukan padamu, kau takkan keberatan. Jangan lakukan sesuatu yang jika orang lain lakukan padamu, kau akan marah dan kecewa.

Mampukah kekasihmu setangguh aku? Menunggu tapi tak ditunggu. Bertahan tapi tak ditahan.

Alat itu penting. Ilmu lebih penting.

Ternyata, bangun lebih pagi adalah pembunuh gerutu. Karena kita punya waktu untuk secangkir kopi, setampuk lamunan, dan secarik rindu.

Tidak pernah terlalu pagi untuk berbahagia. Tidak pernah terlalu siang untuk memaafkan.

Seringkali, saya iri kepada mereka yang mudah sekali tertawa; yang sudah ketawa duluan sebelum beres cerita; yang ketika sudah beres cerita, ternyata tidak lucu.

Roda kehidupan berputar. Yang terbiasa diberi undangan pun kelak akan memberi undangan.

Tidak ada pencinta alam senior atau junior. Semua sama di mata semesta; sama-sama harus mawas diri, sama-sama harus rendah hati.

Rendahkan hati, bukan rendahkan diri. Dikasihi, bukan dikasihani.

Semakin kuat dirimu, semakin banyak yang ingin melemahkanmu. Semakin besar dirimu, semakin banyak yang ingin mengerdilkanmu. Semakin bebas dirimu, semakin banyak yang ingin mengekangmu. Semakin kau menjadi dirimu, semakin banyak yang ingin menjadi dirimu.

Kapan-kapan adalah tidak akan yang dihaluskan.

Kau unik; satu-satunya di antara tujuh miliar manusia. Tidak perlu mengklasifikasikan sifatmu dalam batas zodiak atau golongan darah.

Kalau punya mesin waktu, saya ingin menghentikan waktu yang membuat keriput dan uban Ibu bertambah. Saya benci melihatnya menua.

Di dunia ini, ada yang jika diselingkuhi akan pergi meski sakit, lalu memulai hidup baru dengan orang lain. Ada juga yang jika diselingkuhi akan membalas dendam dengan karya, lalu sukses. Ada juga yang jika diselingkuhi akan mencoba bunuh diri.

Tidak semua yang makin berisi makin menunduk. Beberapa harus menengadah dan melawan.

Jangan sampai terlalu sibuk menghidupi diri sendiri sampai lupa caranya menikmati hidup sendiri.

Medsos adalah media untuk menuangkan pemikiran dan perasaan. Kalau lagi ingin ngereceh, luapkan. Kalau lagi ingin cerita, bagikan. Tak perlu dipikirkan orang lain suka atau tidak. Simpel. Jangan lupa makan sayur dan berolahraga. Salat lima waktu dirikanlah. Karena hidup ini fana.