KUMPULAN KATA STATUS

katastatus.com - Ini adalah kumpulan kata Fiersa Besari yang merupakan kata pilihan dari berbagai sumber, termasuk disadur dari berbagai sosial media. Anda dapat menggunakan kata-kata ini untuk mengungkapkan perasaanmu di sosmed, seperti WhatsApp, twitter, Instagram ataupun Facebook.

Sebaik-baiknya cendera mata, bukanlah yang indah dipajang di lemari, melainkan yang indah dikenang di hati.

Alat itu penting. Ilmu lebih penting.

Kita butuh empati, lebih dari penghakiman. Butuh berbagi pendapat, lebih dari penghukuman. Butuh solusi, lebih dari sekadar kritik dan makian. Karena, yang lebih menyedihkan dari melihat seseorang yang berbuat kesalahan, adalah melihat orang-orang memaki seseorang yang berbuat kesalahan.

Persepsi kebenaran selalu berubah. Sains yg dulu dianggap sihir, kini dipakai sebagai landasan. Mentari yg dulu dianggap memutari bumi, ternyata merupakan pusat dari revolusi planet. Maka jangan heran jika seseorang yg dulu menganggapmu selalu benar, kini bisa berbalik membencimu.

Heran saya. Jadian sudah lama, dan enggak pernah pamer cinta-cintaan, disebut bucin. Lantas, Anda sendiri yang tiap malam senyum-senyum sendiri padahal cuma diberi harapan tanpa kepastian, disebut apa? Bucinhalu?

Jefri Nichol bisa mendapatkan hati netizen Twitter dengan six pack-nya. Nicholas Saputra bisa mendapatkan hati netizen Instagram dengan selfie-nya. Tapi saya yakin, cuma saya yang bisa mendapatkan hati ayahmu dengan pembuktian bahwa saya akan membahagiakan anaknya.

Demokrasi dimulai dari hal sederhana. Mengganti, Aku enggak suka kamu keluar sama mereka, jadi, Aku percaya sama kamu, tolong dijaga. Jangan pulang terlalu malam. Kabari.

Ternyata, bangun lebih pagi adalah pembunuh gerutu. Karena kita punya waktu untuk secangkir kopi, setampuk lamunan, dan secarik rindu.

Jangan sampai terlalu sibuk menghidupi diri sendiri sampai lupa caranya menikmati hidup sendiri.

Menolong orang tidak perlu diiming-imingi Nanti dapat pahala dan rezeki berlipat ganda Karena ketulusan tidak mengharapkan imbalan.

Menurut saya, istilah pelakor yang berarti perebut lelaki orang terasa kurang tepat. Hati seseorang tidak bisa direbut kalau ia tidak ingin direbut. Selingkuh itu butuh persetujuan minimal dua orang.

Lucu, kita membentuk pola pikir anak kecil agar tumbuh menjadi seperti kita. Padahal, diam-diam kita rindu menjadi anak kecil lagi.

Kau boleh lari dari kenyataan, asalkan tahu jalan pulang. Pergi dengan kekanakan, pulang dengan pendewasaan.

Tidak peduli ujungnya bakal sakit hati, memang sudah menjadi kebutuhan manusia untuk jatuh hati. Sama seperti orang kenyang yang akan lapar lagi.

Kau dengan duniamu saja. Biar saya dengan dunia saya. Tidak perlu saling saling memaksa suka hobi masing-masing. Nanti, kalau sudah waktunya bertemu, kita akan punya banyak hal untuk diceritakan, juga didengarkan. Tapi, selagi jauh, tolong jaga kepercayaan. Terima kasih.

Hari Minggu beberapa tahun yg lalu: Aku main ke rumahmu, bertemu orang tuamu. Meski gugup, rasanya menyenangkan. Hari Minggu kali ini: Aku scroll timeline, melihat foto keluarga kecilmu yang bahagia, Aku menghela napas. Rasa benci dan perihnya sudah lama hilang. Kenangannya menetap.

Permasalahan dengan media sosial adalah: kau terlalu meminta diperhatikan, sampai-sampai ketika perhatian dunia tidak seperti yang kau harapkan, kau malah sibuk menjelaskan apa-apa yang belum tentu orang lain ingin dengarkan.

Seringkali, saya iri kepada mereka yang mudah sekali tertawa; yang sudah ketawa duluan sebelum beres cerita; yang ketika sudah beres cerita, ternyata tidak lucu.

Tidak ada pencinta alam senior atau junior. Semua sama di mata semesta; sama-sama harus mawas diri, sama-sama harus rendah hati.

Sebuah pertemuan anak-anak manusia yang sedang kasmaran akan selalu terasa singkat, sepanjang apa pun waktu yang dihabiskan.

Nyatakan perasaan, hentikan penyesalan, maafkan kesalahan, tertawakan kenangan, kejar impian. Hidup terlalu singkat untuk dipakai meratap.

Saya tidak setuju dengan apa yang Anda katakan, tapi saya akan membela sampai mati hak Anda untuk mengatakan itu, kalimat milik Voltaire yang pas untuk menyikapi kartu kuning. Kita tidak harus sependapat, bukan berarti kita mesti menghadapi perbedaan pendapat dengan makian.

Orang besar, harus siap dikerdilkan. Orang hebat, harus siap dikucilkan. Orang berani, harus siap dibungkam. Orang benar, harus siap dibunuh.

Twitter tidak bisa menenangkanmu dengan pelukan. Aku bisa.

Medsos adalah media untuk menuangkan pemikiran dan perasaan. Kalau lagi ingin ngereceh, luapkan. Kalau lagi ingin cerita, bagikan. Tak perlu dipikirkan orang lain suka atau tidak. Simpel. Jangan lupa makan sayur dan berolahraga. Salat lima waktu dirikanlah. Karena hidup ini fana.

Biarlah dia mirip aku, mereka mirip mereka, atau siapa mirip siapa. Yang kutahu, kau mirip jodohku.

Betapa menyedihkan melihat anak-anak muda takut mengungkapkan pendapatnya pada orang-orang yang mereka idolakan, hanya karena takut idolanya marah, menyebarluaskan opini mereka, lalu berujung memblokir. Padahal, kritik adalah salah satu bahan baku berkarya, bukan hanya sanjungan.

Tidak perlu menggali kalau tidak siap menghadapi.

Sudah sama-sama dewasa, tidak lelah main kucing-kucingan?