KUMPULAN KATA STATUS

katastatus.com - Hae sobat kata, berikut ini adalah kumpulan kata kata Pramoedya Ananta Toer terbaik yang merupakan kata pilihan yang juga disadur dari berbagai sosial media. Kamu bisa mengutip dari daftar kata di bawah untuk update status sosial media-mu.

Masak sama-sama orang segan-menyegani - Pak Komandan.

Kalau mati dengan berani; kalau hidup dengan berani. Kalau keberanian tidak ada itulah sebabnya bangsa asing bisa jajah kita.

Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji, dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya .

Menulislah sedari SD, apa pun yang ditulis sedari SD pasti jadi.

Revolusi, dia adalah guru. Dia adalah penderitaan. Tetapi dia pun adalah harapan. Jangan khianati revolusi! Kembali ia pandangi dua orang tua itu, yang mungkin beberapa tahun lagi tewas digulung maut. Namun mereka meletakkan harapannya pada revolusi. Betapa mereka mengagumi lembaran uang, perwujudan revolusi.

Pada waktu itulah ia mulai mengerti sedikit tentang kehormatan: dia sama nilainya dengan uang.

Dia sangat cinta pada republik, revolusi, dia mencintai kampung halamannya, biarpun busuk-busuk membumbungkan gas lumpur dan kotorannya sendiri.

Usulkan yang lebih buruk biar kau mendapatkan lebih baik.

Orang bilang, apa yang ada di depan manusia hanya jarak. Dan batasnya adalah ufuk. Begitu jarak ditempuh sang ufuk menjauh. Yang tertinggal jarak itu juga-abadi. Di depan sana ufuk yang itu juga-abadi.

Jadi apanya yang harus dikenal, kan orang dikenal karena karyanya, ratusan juta orang di atas bumi ini tidak berkarya yang membikin mereka dikenal, maka tidak dikenal.

Kau biarkan suamiku merampas istri orang; itu berarti kau ikut membangunkan kejahatan, kerusuhan, dan malapetaka.

Juga jangan jadi kriminil dalam percintaan - yang menaklukan wanita dengan gemerincing ringgit, kilau harta dan pangkat. Lelaki belakangan ini adalah juga kriminil, sedang perempuan yang tertaklukan hanya pelacur.

Dan dengan tidak terasa umur manusia pun lenyap sedetik demi sedetik ditelan siang dan malam. Tapi masalah-masalah manusia tetap muda seperti waktu, Di mana pun juga dia menyerbu ke dalam kepala dan dada manusia, kadang-kadang ia pergi lagi dan di tinggalkannya kepala dan dada itu kosong seperti langit.

Aku sebut kampung halaman, ia bilang kampung halaman tak pernah ada

Apakah sebangsamu akan kau biarkan terbungkuk-bungkuk dalam ketidaktahuannya? Siapa bakal memulai kalau bukan kau?

Jangan menjadi sosok yang sok pintar. Tapi jangan juga menjadi orang yang mau saja dibodohi.

Saya sendiri tidak mengerti yang sebenarnya tentang peraturan adat secara lengkap, Ngama. Tapi kenyataannya Ngama Hinolong dan Katcodin sendiri juga ada gambarnya. Malah bicara Indonesia baik. Mengapa kita tak bisa? Adat untuk kita semua.

Siapa mencuri kata-kata, berarti mencuri pikiran. Siapa mencuri pikiran, berarti mencuri hal yang hakiki dari manusia. Mencuri pikiran, merendahkan hak-hak manusia, berarti melenyapkan apa yang membedakan manusia dari binatang.

Arwah-arwah buruh menggiring hujan air mata, mata mereka menyeret banjir

Itulah dia, perempuan tua yang kau cari, wanita seperti ibumu, yang dilahirkan di pulau nenek-moyangnya, Jawa.

Dia telah tinggalkan aku, entah untuk sementara entah tidak.

Sepandai-pandaimya lelaki, kata bujang nenekku dulu semasa aku masih sangat muda, kalau sedang gandrung: dia sungguh sebodoh-bodoh si tolol.

Ya, kita harus belajar Tanca. Kalau tidak, kita akan begini-begini saja.

Aku lebih mempercayai ilmu pengetahuan, akal. Setidak-tidaknya padanya ada kepastian-kepastian yang bisa dipegang.

Semua lelaki memang kucing berlagak kelinci. Sebagai kelinci dimakannya semua daun, sebagai kucing dimakannya semua daging.

Apakah kesejahteraan hidup sama dengan kebusukan buat orang lain?

Binatang itu bicara: makan - tapi tak mengerti dirinya sendiri. Dan aku begitu juga.

Tak ada romantika cukup kuat untuk dapat menaklukan dan menggenggamnya dengan tangan-jarak dan ufuk abadi itu

Apabila rumah itu rusak, yang menempatinya pun rusak.

Bagiku, kata-kata hiburan hanya sekedar membasuh kaki. Memang menyegarkan. Tapi tiada arti.

Orang jawa kulitnya licin, seperti ular.

Adakah Arok dan semua temannya pernah menghinakan orang? Mengapa kau takut dihinakan? Kau adalah semua yang pernah kau lakukan terhadap kita. Maju!

Tombak dan parang baru harus diberkati oleh orang yang punya ludah tua atau air tua. Di saat mereka mengatakan itu tangan mereka menunjuk kearah bukit-bukit ini sebagai kiblat.

Mereka (brahmana) tidak perlu takut pada kedunguan. Mereka belajar setiap hari untuk tidak jadi dungu.

Saya hanya mendukung partai yang berpihak pada keadilan dan kemanusaiaan.

Kehidupan lebih nyata daripada pendapat siapa pun tentang kenyataan.

Benih yang tidak sempurna akan punah sebelum berbuah.

Indonesia adalah negeri budak. Budak di antara bangsa dan budak bagi bangsa-bangsa lain.

Dan rangsang hidup itu ogah dibius padam begitu saja: lihatlah, bukan saja kerjamu belum selesai, yang selesai pun terlalu banyak cacat dan cela. Imajinasi saja tidak cukup. Kau harus tinggal hidup, paling tidak tiga puluh tahun lagi. Sertai dan saksikan akhir dari semua ini!

Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah.

Barang siapa tidak tahu bersetia pada azas, dia terbuka terhadap segala kejahatan: dijahati atau menjahati.

Ibu bapak taniibu bapak tanah airakan meratapi putera-puterinya yang terkubur dalam udara terbuka di atas rumput hijau, di bawah naungan langit biru di mana awan putih berarak dan angin bersuling di rumpun bambu. Kemudian tinggallah tulang belulang putih yang bercerita pada musafir lalu, Di sini pernah terjadi pertempuran. Dan aku mati di sini.

Anggaplah aku sebagai telornya yang telah jatuh dari petarangan. Pecah. Bukan telor yang salah.

Tidak, yang mati tidak harus bisu. Energi mereka tetap hidup melalui berbagai cara, jalan dan sarana, terutama melalui kenangan dan mulut para nyawa yang lolos dari saringannya di Buru ini. Pada suatu kali mungkin ada yang mampu mencatatnya tanpa tangannya gemetar dan tanpa membasahi kertasnya.

Begitulah, Ann, upacara sederhana bagaimana seorang anak telah dijual oleh ayahnya sendiri, jurutulis Sastrotomo. Yang dijual adalah diriku; Sanikem. Sejak detik itu hilang sama sekali penghargaan dan hormatku pada ayahku; pada siapa saja yang dalam hidupnya pernah menjual anaknya sendiri. Untuk tujuan dan maksud apapun.

Saya mengharapkan bahwa apa yang dibaca dalam tulisan saya akan memberikan kekuatan pada pembaca saya, memberikan kekuatan untuk tepat berpihak pada yang benar, pada yang adil, pada yang indah. Saya berharap bahwa pembaca-pembaca di Indonesia, setelah membaca buku saya, menjadi berani, merasa dikuatkan. Dan kalau itu terjadi, saya mengangggap tulisan saya berhasil. itu adalah suatu kehormatan bagi seorang pengarang, terutama bagi saya. Lebih berani. berani. lebih berani.

Orang kampung seperti sahaya ini, bendoro muda, kelahirannya sendiri sudah suatu kecelakaan. Tak ada sesuatu yang lebih celaka dari nasib orang kampung.