KUMPULAN KATA STATUS

katastatus.com - Ini adalah kumpulan kata Pramoedya Ananta Toer yang merupakan kata pilihan dari berbagai sumber, termasuk disadur dari berbagai sosial media. Anda dapat menggunakan kata-kata ini untuk mengungkapkan perasaanmu di sosmed, seperti WhatsApp, twitter, Instagram ataupun Facebook.

Mana ada Jawa, dan bupati pula, bukan buaya darat?

Berbahagialah dia yang tak tahu sesuatu. Pengetahuan, perbandingan, membuat orang tahu tempatnya sendiri, dan tempat orang lain,gelisah dalam alam perbandingan.

Adat itu bikin orang jadi bodo. Adat larang orang kampung belajar menulis, membaca, bikin gambar.

Bagi wanita muda, Mas Nganten, sebenarnya tak ada kesulitan hidup di dunia, apalagi kalau ia canti, dan rodi sudah tak ada lagi.

Aku mengeluh. Hatiku tersayat. Aku memang perasa. Dan keluargaku pun terdiri dari makhluk-makhluk perasa.

Jiwa semuda itu jangan dilukai dengan penderitaan tak perlu, sekalipun cacat ayahnya sendiri. Dia hendaknya tetap mencintai aku dan memandang aku sebagai ayahnya yang mencintainya, tanpa melalui suara dan pandang orang lain.

Dalam tahanan di RTM tahun 1960 saya mendapatkan kata baru dari dunia kriminal: brengsek. Sekarang saya dapat kata baru pula: di-aman-kan, yang berarti: dianiaya, sama sekali tidak punya sangkut-paut dengan aman dan keamanan. Sebelum itu saya punya patokan cadangan bila orang bicara denganku: ambil paling banyak 50% dari omongannya sebagai benar. Sekarang saya mendapatkan tambahan patokan: Kalau yang berkuasa bilang A, itu berarti minus A. Apa boleh buat, pengalaman yang mengajarkan.

Seluruh kedudukan yang enak diambil orang-orang tua. Mereka hanya pandai korupsi. Angkatan tua itu sungguh bobrok. Hanya angkatan tua yang korup dan mengajak korup! Angkatan muda membuat revolusi melahirkan sejarah.

Kemampuan jiwa Sedang deram genderang tinggal terdengar sayup Hampir lenyap ditelan peternakan tubuh Berderet-deret.

Para dewapun tak jarang belajar dari manusia, bahkan dibebaskan oleh manusia.

Ada kalanya orang tak bisa menahan keberangan.

Mereka bertengkar ramai dalam bahasa yang bagiku sama asingnya dengan bahasa nasib manusia.

Sebenarnya, aku ingin kembali, Ayah Pulang ke teduh matamu Berenang di kolam yang kau beri nama rindu

Teror merupakan sistem untuk menundukan rakyat, sedang kerakusan berlebihan menjadi tujuan dari pendudukan itu.

Wanita budak paling baik hanya untuk pria budak.

Apa bisa diharapkan dari mereka yang hanya bercita-cita jadi pejabat negeri, sebagai apapun, yang hidupnya hanya penantian datangnya gaji?

Tak bakal mampu orang Indonesia punya babu dalam keadaan begitu sulit beras.

Hidup ini Anakku, hidup ini tak ada harganya sama sekali. Tunggulah saatnya, dan kelak engkau akan berpikir, bahwa sia-sia saja Tuhan menciptakan manusia di dunia ini.