KUMPULAN KATA STATUS

katastatus.com - Hae sobat kata, berikut ini adalah kumpulan kata kata Fiersa Besari terbaik yang merupakan kata pilihan yang juga disadur dari berbagai sosial media. Kamu bisa mengutip dari daftar kata di bawah untuk update status sosial media-mu.

Saya masih saya yang sama. Caramu menilai saja yang mungkin berbeda.

Ada yang bernapas tapi tidak bersyukur; merdeka tapi memilih dipenjara; tersenyum tapi tidak bahagia; bernyawa tapi tidak benar-benar hidup.

Tidak usah memedulikan cibiran orang-orang. Nanti, pada masanya, mereka akan mengerti mengapa hati kita begitu keras kepala memperjuangkan.

Cara terburuk untuk patah hati adalah dengan memperlihatkan pada orang yang sudah membuat kita patah hati bahwa kita semenyedihkan itu. Jangan! Buktikan bahwa hidup kita lebih baik tanpa dia. Bekerja lebih keras, berkarya lebih banyak.

Hujan dan gebetan itu mirip. Ada yang mengaku suka, tapi hanya memandangnya dari tempat duduk yang hangat, berkata-kata romantis tanpa pernah mau bersinggungan. Ada yang betulan suka, mengalahkan rasa tidak nyaman, langsung berinteraksi dengannya meski berisiko sakit.

Menjadi seseorang terdidik bukan hanya tentang hafal mata pelajaran dan dapat nilai bagus di kelas, melainkan juga perihal menggunakan ilmu yang dimiliki untuk kebaikan sesama.

Mengeluh sajalah, manusiawi. Tapi jangan lupa bersyukur karena masih bisa mengeluh.

Kematian tidak pernah ada bagi mereka yang tahu caranya menghargai ingatan.

Manusia: Yang sendiri ingin berdua. Yang berdua ingin sendiri. Yang sendiri ingin berdua. Yang berdua ingin orang ketiga.

Tidak peduli ujungnya bakal sakit hati, memang sudah menjadi kebutuhan manusia untuk jatuh hati. Sama seperti orang kenyang yang akan lapar lagi.

Pepatah berkata, Lakukan hal yang kau sukai, sukai hal yang kau lakukan, seolah hidup sesimpel itu. Padahal, ada banyak hal yang mesti kita lakukan, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, demi kebahagiaan keluarga dan orang-orang yang kita sayangi.

Semoga kekurangajarannya mengajarimu sesuatu.

Ternyata betul, semakin kita memandang segala sesuatu dengan negatif, semakin dunia memandang kita dengan negatif pula. Semakin kita berbagi kebaikan, semakin banyak pula kebaikan yang kita dapatkan. Teori ini tidak penah terlalu tua.

Tidak semua yang makin berisi makin menunduk. Beberapa harus menengadah dan melawan.

Demokrasi dimulai dari hal sederhana. Mengganti, Aku enggak suka kamu keluar sama mereka, jadi, Aku percaya sama kamu, tolong dijaga. Jangan pulang terlalu malam. Kabari.

Beberapa orang terpejam saat melihat, terpenjara padahal merdeka, menunduk walau harusnya menengadah, mati meski masih bernapas.

Terlalu pandai menduga-duga, lalu mundur karena berprasangka tanpa memastikan. Ternyata salah paham. Lantas menyesal.

Kalau tiap hari dipamerkan, mungkin ada baiknya mulai dipertanyakan: itu pasangan atau pajangan?

Kalau sampai tenggelam, cari jalan untuk naik ke permukaan. Kembali bernapas, lalu temukan daratan. Jangan sampai mengambang tak tentu arah.

Tidak perlu terlalu bergantung pada orang lain. Orang lain juga punya kepentingan masing-masing.

Dulu, kau biasa melenguh di atasku. Kini, kau mahir mengeluh di sebelahnya. Ini bahagiamu?

Selama belum bisa menghitung napas, semoga tidak lupa untuk bersyukur sebelum mengeluh; memberi sebelum meminta; berdoa sebelum berjuang.

Karena kita masih bernapas, semoga tidak lupa untuk bersyukur sebelum mengeluh, memberi sebelum meminta, berdoa sebelum berjuang.

Kalau punya mesin waktu, saya ingin menghentikan waktu yang membuat keriput dan uban Ibu bertambah. Saya benci melihatnya menua.

Orang besar, harus siap dikerdilkan. Orang hebat, harus siap dikucilkan. Orang berani, harus siap dibungkam. Orang benar, harus siap dibunuh.

Kalau sampai rindu, aku tidak akan bilang-bilang, aku akan datang. Tidak ada yang berat, selama hati kita masih erat.

Permasalahan dengan media sosial adalah: kau terlalu meminta diperhatikan, sampai-sampai ketika perhatian dunia tidak seperti yang kau harapkan, kau malah sibuk menjelaskan apa-apa yang belum tentu orang lain ingin dengarkan.

Menolong orang tidak perlu diiming-imingi Nanti dapat pahala dan rezeki berlipat ganda Karena ketulusan tidak mengharapkan imbalan.

Segala sesuatu di muka bumi, cepat atau lambat akan berakhir. Kita pakai jalur yang paling lambat saja, ya.

Tidak pernah terlalu pagi untuk berbahagia. Tidak pernah terlalu siang untuk memaafkan.

Cemberutmu yang merayu, rambutmu yang bau apek, obrolanmu yang tak fokus kudengarkan, tawamu yang adiktif, matamu yang menjelma bimasakti, genggamanmu yang membuat jantungku berlomba. Tolong kosongkan sampingmu, karena di sanalah tempatku pulang.

Kesalahan kebanyakan orang adalah terlalu mempermasalahkan asal muasal yang berbeda, kemudian lupa menyamakan arah tujuan.

Wahai yang berpasangan, tidak perlu mengejek yang sendirian. Yang sendirian belum tentu akan berpasangan. Tapi yang berpasangan suatu saat nanti pasti akan sendirian.

Jangan sampai bekerja, tapi malah dikerjain. Bermanfaat, tapi malah dimanfaatin.

Terima saja bahwa perbedaan tidak perlu disamakan, dan keberagaman bukan untuk diseragamkan.

Perasaan tidak bisa dilarang-larang. Tapi, bukan berarti tidak bisa disikapi dengan bijaksana.

Mampukah kekasihmu setangguh aku? Menunggu tapi tak ditunggu. Bertahan tapi tak ditahan.

Hidup dapat sangat mengecoh. Yang kita percaya bisa menikam dari belakang. Yang kita hindari malah mampu jadi penyelamat.

Hidup adalah perjalanan. Bahkan jejak yang terburuk pun berhak melangkah menuju kebaikan. Bahkan manusia yang terbangsat pun berhak mendapatkan pengampunan.

Awal kita berbeda, paham kita berbeda, pemikiran kita berbeda, karya kita berbeda, rasa kita berbeda, kita berbeda, lalu untuk apa kau memaksaku menjadi apa yang engkau mau? Tak perlu repot-repot. Aku telah tiba di titik kesadaran di mana hidupku adalah milikku, bukan milikmu.