KUMPULAN KATA STATUS

katastatus.com - Hae sobat kata, berikut ini adalah kumpulan kata kata Fiersa Besari terbaik yang merupakan kata pilihan yang juga disadur dari berbagai sosial media. Kamu bisa mengutip dari daftar kata di bawah untuk update status sosial media-mu.

Enak atau tidaknya ucapan selamat malam dan selamat pagi itu tergantung siapa yang mengucapkan.

Sebelum sukses: Udah, nyerah aja. Karyamu jelek . Setelah sukses: Apaan sih? Bosen. Karyamu ada di mana-mana. Kalau memang sudah dengki, mau kita seperti bagaimana juga, akan tetap dengki. Tidak apa-apa. Doakan saja cepat ketemu Tuhan. Amin.

Sudah memperhatikan, sudah menyapa, sudah ngobrol, sudah tanya-tanya, sudah janjian, sudah ketemuan, saya merasa cocok, eh ternyata tidak jadi . Dasar jual-beli online.

Beberapa orang takut mengutarakan pendapat karena takut kehilangan pendapatan.

Jatuh hati, kurang menyenangkan jika dilakukan sendirian.

Di dunia ini, ada yang jika diselingkuhi akan pergi meski sakit, lalu memulai hidup baru dengan orang lain. Ada juga yang jika diselingkuhi akan membalas dendam dengan karya, lalu sukses. Ada juga yang jika diselingkuhi akan mencoba bunuh diri.

Jangan cuma lihat senangnya, coba rasakan sedihnya. Hidup siapa pun tidak ada yang sempurna.

Tidak semua yang makin berisi makin menunduk. Beberapa harus menengadah dan melawan.

Kalaupun harus gagal, setidaknya gagal dengan cepat dan tegas. Daripada berputar-putar, masuk friendzone, jadi teman curhat, menunggu dia putus, main kode, berusaha jujur, eh sudah begitu gagal-gagal juga.

Kita pernah muda, bodoh, dan tidak berani menyatakan rasa. Hingga akhirnya kau bertanya, Lho, kenapa enggak bilang dari dulu? ketika semuanya sudah terlambat.

Orang besar, harus siap dikerdilkan. Orang hebat, harus siap dikucilkan. Orang berani, harus siap dibungkam. Orang benar, harus siap dibunuh.

Padahal, berinteraksi itu sebetulnya mudah: lakukan sesuatu yang jika orang lain lakukan padamu, kau takkan keberatan. Jangan lakukan sesuatu yang jika orang lain lakukan padamu, kau akan marah dan kecewa.

Kalau sampai rindu, aku tidak akan bilang-bilang, aku akan datang. Tidak ada yang berat, selama hati kita masih erat.

Permasalahan dengan media sosial adalah: kau terlalu meminta diperhatikan, sampai-sampai ketika perhatian dunia tidak seperti yang kau harapkan, kau malah sibuk menjelaskan apa-apa yang belum tentu orang lain ingin dengarkan.

Twitter tidak bisa menenangkanmu dengan pelukan. Aku bisa.

Perjuangan tidak melulu soal maju dan menyerang. Terkadang juga soal berdiri dan bertahan.

Seiring waktu, kita akan mengerti mana yang betulan baik dan mana yang sekadar pencitraan.

Kematian tidak pernah ada bagi mereka yang tahu caranya menghargai ingatan.

Sudah sama-sama dewasa, tidak lelah main kucing-kucingan?

Yang main-main tidak perlu dianggap serius. Yang tidak punya hati tidak perlu dimasukkan dalam hati. Yang tidak punya perasaan tidak perlu dibawa perasaan.

Ternyata, bangun lebih pagi adalah pembunuh gerutu. Karena kita punya waktu untuk secangkir kopi, setampuk lamunan, dan secarik rindu.

Hari Minggu beberapa tahun yg lalu: Aku main ke rumahmu, bertemu orang tuamu. Meski gugup, rasanya menyenangkan. Hari Minggu kali ini: Aku scroll timeline, melihat foto keluarga kecilmu yang bahagia, Aku menghela napas. Rasa benci dan perihnya sudah lama hilang. Kenangannya menetap.

Tapi, sehebat-hebatnya pengkritik, takkan berani mengkritik pasangan yang sedang sensi. Percayalah, saya sudah mencoba, dan hasilnya buruk.

Berani bertindak tapi tidak berani berpikir kritis sama saja dengan berjalan tapi tidak tahu ke mana harus mengambil belokan yang tepat.

Menjadi seseorang terdidik bukan hanya tentang hafal mata pelajaran dan dapat nilai bagus di kelas, melainkan juga perihal menggunakan ilmu yang dimiliki untuk kebaikan sesama.

Lebih baik memastikan biarpun menyakitkan, daripada selamanya bertahan dalam ketakutan.

Diam disangka tidak peduli. Giliran berpendapat dibilang baperan. Tidak membalas dibilang sombong. Giliran membalas disangka modus. Prasangka buruk memang lebih mudah tumbuh dibanding prasangka baik.

Senyum saja. Tidak perlu banyak marah-marah. Nanti cepat tua. Daripada tua sendiri, lebih baik tua berdua bareng saya.

Bahasa kita berbeda, agama kita berbeda, budaya kita berbeda, bukankah itu indah? Acungkan kepalmu, Kawan. Lawan ketidakadilan. Satukan semangat kita, anak semua bangsa.

Hidup adalah perjalanan. Bahkan jejak yang terburuk pun berhak melangkah menuju kebaikan. Bahkan manusia yang terbangsat pun berhak mendapatkan pengampunan.

Tidak apa-apa mencoba, asal siap kecewa.

Alat itu penting. Ilmu lebih penting.

Mungkin, kita terlalu pandai berpura-pura hingga kita lupa bahwa kita sedang berpura-pura. Dan akhirnya kepura-puraan tersebut kita anggap kebenaran.

Semoga kekurangajarannya mengajarimu sesuatu.

Hidup dapat sangat mengecoh. Yang kita percaya bisa menikam dari belakang. Yang kita hindari malah mampu jadi penyelamat.

Kita butuh empati, lebih dari penghakiman. Butuh berbagi pendapat, lebih dari penghukuman. Butuh solusi, lebih dari sekadar kritik dan makian. Karena, yang lebih menyedihkan dari melihat seseorang yang berbuat kesalahan, adalah melihat orang-orang memaki seseorang yang berbuat kesalahan.

Lain kali main ke hatimu, aku mau bawa spidol permanen supaya bisa menulis namaku di sana.

Pepatah berkata, Lakukan hal yang kau sukai, sukai hal yang kau lakukan, seolah hidup sesimpel itu. Padahal, ada banyak hal yang mesti kita lakukan, suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, demi kebahagiaan keluarga dan orang-orang yang kita sayangi.

Menyalahkan pengakuan orang lain itu mudah. Mengakui kesalahan sendiri itu yang sulit.

Hidup adalah tentang hilang, datang, dan segala di antaranya.

Beberapa orang menganggap Sabtu dan Minggu adalah hari kerja sementara lima hari lainnya untuk berlibur.

Ternyata memang benar, ketika pujian membuat seseorang besar kepala, ia tidak lagi besar hati untuk menerima saran.

Kalau sampai tenggelam, cari jalan untuk naik ke permukaan. Kembali bernapas, lalu temukan daratan. Jangan sampai mengambang tak tentu arah.

Apakah kota masih untuk manusia, jika kita lahir, sekolah, kuliah, bekerja, lantas mati bagai robot yang tak mengerti alasan sebenarnya kenapa diutus ke muka bumi?

Tidak perlu terlalu bergantung pada orang lain. Orang lain juga punya kepentingan masing-masing.